Thursday, June 02, 2011

Mencari Jejak Sang Garde


Judul           : I Am Number Four
Penulis        : Pittacus Lore
Penerjemah : Nur Aini
Penyunting   : Esti A. Budihabsari
Proofreader : Ocllivia Dwiyanti P.
Penerbit       : Mizan Fantasy
ISBN          : 978-979-433-606-9
Sinopsis :


Sepuluh tahun lalu, sembilan anak dilarikan dari planet Lorien yang hancur karena perang. Masing-masing anak itu disembunyikan di berbagai tempat di bumi agar terhindar dari musuh bebuyutan mereka yang kejam, Kaum Mogadorian. Kini satu persatu anak itu terbunuh, sesuai urutan nomornya. Satu. Dua. Tiga. Dan John Smith adalah Nomor Empat.

Namun, John Smith sudah lelah berlari. Di Paradise, Ohio, dia menemukan teman baik dan cintanya. Untuk pertama kalinya ada seorang sahabat, Sam, yang mau menerima ia apa adanya. Dan Sarah, tambatan hatinya. Sarah, yang membuat John mendapatkan kekuatan untuk berjuang dan tak hanya pasrah menjadi buruan.

John tak ingin lagi lari, dia akan melawan. Namun untuk melawan ia harus mengembangkan kekuatannya, Pusaka Lorien, atau Mogadorian akan membantainya. Berhasilkah John mengalahkan kaum Mogadorian? Ataukah John harus hidup diburu, selamanya?


Saturday, May 14, 2011

Berkah Anak Jalanan

Berkah Anak Jalanan  




Judul: Rindu Purnama
Penulis: Ayunda Nisa Chaira
Penerbit : Dar! Mizan
ISBN : 978-979-066-564-4

Sinopsis :
Rindu seorang anak jalanan.  Dia biasa mengamen di salah satu sudut Kota Jakarta bersama teman-temannya: Slamet, Andi, Farhan, dan si kecil Akbar.

Suatu hari, Rindu dan teman-temannya mengamen. Tiba-tiba, pasukan kamtib datang menangkap mereka. Dia pun segera melarikan diri. Begitu pula dengan teman-temannya. Namun, sebuah mobil melaju sangat kencang ketika dia menyeberangi jalan. Dia pun pingsan dan langsung dibawa pergi di pemilik mobil.

Ayunda Nisa Chaira, atau akrab dipanggil Yunda, adalah salah seorang penulis anak yang produktif. Di tahun 2009 dan 2010, ia mendapat gelar penulis anak terproduktif dari Penerbit Mizan. Rindu Purnama adalah buku kesebelasnya.

Tuesday, December 14, 2010

Rembulan Gading

 
Ulasan :
Sejujurnya, saya membaca novel ini karena kagum dengan penulisnya, yang blognya sering saya baca.
Novel ini saya tamatkan dalam satu hari. Menurut saya pribadi, ceritanya kurang greget, saya malah tertarik dengan kisah Wina, teman Denisa, yang menjadi korban kekerasan dari tunangannya. Hubungan Denisa dan Danang (teman masa SMA Denisa) terkesan agak dipaksakan untuk menjadi pasangan kekasih baru, dibandingkan menyatukan kembali Denisa dan Ivan. 

Dibandingkan dengan novel metropop yang sudah saya baca, Rembulan Gading berbeda karena memasukkan cerita tentang kekerasan terhadap perempuan, yang banyak terjadi namun korban jarang mau melaporkan atau menutupinya dari orang lain, seperti yang dilakukan Wina.

Wednesday, August 25, 2010

Rindu

by Sefryana Khairil

Ulasan :
Dari hasil googling, saya mendapat hasil kalau kematian anggota keluarga, terutama anak, menjadi penyebab nomor satu hubungan pasangan suami istri menjadi retak, bahkan bisa menyebabkan gangguan jiwa.

Novel karya Sefryana ini mengangkat konflik rumahtangga Zahra dan Krisna, setelah kematian anak semata wayang mereka, Daffa, akibat kecelakaan.


Konflik yang dibangun dalam novel sebenarnya klise, namun karena alur cerita teratur dan tidak melompat-lompat, membuat novel ini cukup menarik untuk dibaca. Sayangnya, seperti ingin mempertahankan keteraturannya, jalan cerita jadi terasa lambat, terutama pergumulan bathin Krisna, terhadap hubungan antara bapak dan ibunya yang terasa mengganjal.


Sunday, August 15, 2010

First Love Forever Love

Ulasan :
Sewaktu membaca buku ini dan tiba di kalimat : Saat bersama dengannya, dia selalu bisa membuatku tertawa. Ketika jauh darinya, aku selalu teringat saat yang tidak menggembirakan. Hatiku sebentar tegang, sebentar santai, sebentar dingin, sebentar panas (hal.138), saya teringat lagu Nikka Costa : First Love.

Liriknya seperti ini ;

Everyone can see
There’s a change in me
They all say I’m not the same
Kid I use to be

Don’t go out and play
I just dream all day
They don’t know what’s wrong with me
And I’m too shy to say

Lagu ini favorit buat yang pertama kali jatuh cinta.

Terlepas dari editingnya yang kurang rapi, novel ini lumayan menarik. Bagi penggemar cerita romantis dan yang percaya akan kekuatan cinta, kisah cinta Zhao Mei ini, akan membuat termenyeh-menyeh, terutama di bab-bab terakhir.

Tuesday, August 10, 2010

The Help : Terlalu Sedikit, Terlalu Terlambat

Penulis : Kathryn Stockett
Penerjemah : Barokah Ruziati
Penyunting : Lulu Fitri Rahman
Korektor : Nani
Tata Letak : MAB
Cetakan Pertama : Mei 2010
Tebal : 545 halaman
Diterbitkan oleh Penerbit Matahati

“Mengucapkan terima kasih, saat kau bersungguh-sungguh, saat kau ingat apa yang dilakukan seseorang untukmu, itu sangat menyenangkan.”(halaman 316, Bab 19, Miss Skeeter)

Berlatar Kota Jackson, Mississippi, di tahun 60-an, novel ini mengangkat tema perbudakan, yang kala itu menjadi “trend” di kalangan masyarakat Amerika Serikat. Dalam perbudakan itu, tentu saja kaum budaknya adalah masyarakat berkulit hitam yang minoritas juga miskin, sementara tuannya adalah kulit putih yang memiliki tingkat ekonomi lebih tinggi.

Banyak buku yang bercerita tentang perbudakan. Namun The Help menawarkan cerita dan cita rasa penulisan yang berbeda. Dituturkan melalui sudut pandang tiga orang tokoh utamanya, yaitu Aibileen Clark, Minny Jackson, dan Skeeter Phelan, novel yang penerjamahan dan penyuntingannya apik ini, membawa pembaca lancar menikmati karya perdana Kathryn Stockett, wanita muda usia, yang pasca orangtuanya bercerai sangat bergantung kepada Demetrie, pengasuhnya.

Sunday, August 08, 2010

Si Cantik dari Notre Dame


Sinopsis :
Di tengah jalanan ramai kota Paris, seorang gadis cantik dituduh melakukan pembunuhan. Dia mengiba memohon ampun. Hanya seorang lelaki yang rela menolong: si bungkuk Quasimodo!

Di tengah kerumunan orang yang menyesaki lapangan Katedral Notre Dame, Esmeralda berdiri di antara dua algojo yang akan menggantungnya. Tiba-tiba, si bungkuk menghambur ke arah kedua antek itu dan menghajar mereka. Dia lalu merenggut si gadis gipsi dan melarikannya ke dalam gereja. Tak lama kemudian dia muncul di puncak menara gereja. Dengan mengusung gadis itu tinggi-tinggi, dia memamerkan simbol kemenangannya itu kepada seluruh penduduk Paris.