Tuesday, December 14, 2010

Rembulan Gading

 
Ulasan :
Sejujurnya, saya membaca novel ini karena kagum dengan penulisnya, yang blognya sering saya baca.
Novel ini saya tamatkan dalam satu hari. Menurut saya pribadi, ceritanya kurang greget, saya malah tertarik dengan kisah Wina, teman Denisa, yang menjadi korban kekerasan dari tunangannya. Hubungan Denisa dan Danang (teman masa SMA Denisa) terkesan agak dipaksakan untuk menjadi pasangan kekasih baru, dibandingkan menyatukan kembali Denisa dan Ivan. 

Dibandingkan dengan novel metropop yang sudah saya baca, Rembulan Gading berbeda karena memasukkan cerita tentang kekerasan terhadap perempuan, yang banyak terjadi namun korban jarang mau melaporkan atau menutupinya dari orang lain, seperti yang dilakukan Wina.

Terlepas dari ceritanya yang kurang gregetnya, banyak kalimat indah dalam novel besutan Fitri Mohan ini. Seperti misalnya : Kita harus tumbuh menjadi manusia baru, yang tidak takut meninggalkan masa lalu, dan berani memutuskan sesuatu.

Sinopsis :
Denis adalah editor dan penulis kolom majalah Perempuan yang sedang menikmati kariernya yang cemerlang. Hidup yang hampir sempurna itu berubah 180 derajat saat Ivan, sang kekasih, memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Belanda. Belum bisa berdamai dengan trauma masa lalu, alih-alih mendukung keputusan Ivan, Denis malah memilih untuk melepas Ivan pergi dari Indonesia... sekaligus dari hatinya.

Sementara itu, Wina sahabat karib Denis sejak SMA, juga tengah mengalami cobaan berat. Laki-laki yang selama ini dicintainya ternyata ringan tangan dan senang menyiksa. Deraan masalah yang beruntun membuat kedua sobat ini bertekad meninggalkan masa lalu dan membuka lembaran hidup baru.

Sayang, usaha mereka melupakan masa lalu ternyata tidak semudah membalik telapak tangan. Wina terus diteror sang pacar, sementara Denis merasa terganggu sekaligus penasaran setiap mendapat kiriman e-mail dari seorang pembaca kolomnya yang sepertinya tahu trauma masa lalunya, termasuk alasan ia dulu melepaskan Ivan.

Lantas, apa yang Denis perbuat kala Ivan tiba-tiba muncul kembali dalam kehidupannya, membuat jantungnya kembali berhenti berdebar? Apa hubungannya dengan sosok misterius pengirim e-mail? Bagaimana pula nasib Wina, mampukah ia melepaskan diri dari laki-laki yang tak juga berhenti menyiksa batin dan raganya?

 

2 comments:

ana said...

apa karena saya jarang mengembara di deretan metropop jadi rasanya asing dengan buku ini yaa? hehehe..

fica said...

wah...jarang beli metropop..kalaupun beli,itu pun yang udah dikenal karena ceritanya yang baguss..... :D