Monday, April 26, 2010

Membaca Pesan Cinta Tria Barmawi


Judul : A Message of Love
Penulis : Tria Barmawi
Penyunting: Azzura Dayana
Penata letak: Novi Khansa Kreatif
Penerbit: Lingkar Pena Publishing House
Karakter : Zahra Khairunnisa, Dania, Muthia, Khairi
Tebal: 368 halaman
Cetakan: I, Maret 2010
ISBN: 9786028436809
Sinopsis : Semua bermula dari bunga tidur yang berisi pesan kepada Zahra untuk mencari sebuah buku kecil milik kakeknya. Dengan ditemani kedua sahabatnya Zahra pun melakukan pencarian dan mulai menjejakkan kaki di berbagai tempat. Hingga akhirnya, mereka bertemu dengan Khairi, sosok pemuda desa yang rendah hati dan cerdas yang banyak membantu Zahra.

Kemudian cinta hadir di antara mereka. Zahra pun disekap dilema, antara kariernya yang menanjak dan gaya hidup Khairi yang konvensional. Dan dalam perhitungan Zahra, cinta akhirnya mengalah. Belum lagi Zahra selesai menyusun kepingan puzzle tentang buku kecil sang kakek yang misterius, datang pula kepingan baru yang ditawarkan oleh orang yang bernama 'sahabat' kepadanya. Benarkah kepingan-kepingan itu adalah serupa mozaik yang bersiap menghancurkan ketulusan Zahra ?



Ulasan :

Saya lebih mengenal Tria Barmawi sebagai penulis metropop. Tulisan Tria yang bernuansa islami sudah banyak, namun novel A Message of Love, adalah novel bernuansa Islami karya Tria yang pertama saya baca. Saat membaca judul dan sinopsis novel, saya berpikir ini adalah novel metropop Tria yang diterbitkan penerbit lain, diluar penerbit lain yang kerap menerbitkan karya Tria.
Dan, saya terkecoh saat membacanya.

Novel-novel yang mengangkat tema pencarian jati diri, persahabatan pendidikan, dan percintaan, sudah banyak ditulis dan bertaburan di toko-toko buku. Lalu bagaimana menggabungkan ketiga tema tersebut dalam suatu karya yang indah ? Apalagi jika karya tersebut bernuansa islami ? Dalam benak saya yang terpikirkan adalah : pasti isinya menggurui, dan membacanya akan terasa membosankan. Namun di tangan Tria Barmawi, tema biasa tersebut menjadi luar biasa karena ditulis dengan indah, rapi, tidak bertele-tele, dan tidak ada kesan menggurui.

Dengan lancar Tria bercerita tentang persoalan yang menjepit wanita karier masa kini, terutama masalah perjodohan, lewat tokoh Zahra Khairunnisa, yang merasa kariernya akan terancam jika ia menerima cinta Khairi, pria cerdas, yang berprofesi sebagai guru di pesantren desa. Zahra merasa gaya hidup Khairi yang konvensional, tak cocok dengan dirinya. Padahal Zahra dan Khairi memiliki banyak kesamaan, seperti kesukaan membaca buku, dan memperhatikan masalah pendidikan bagi anak-anak (Kami terus mengobrol, bertukar pikiran soal pendidikan anak --- hal.114).

Konflik lain yang dituliskan Tria terkait dengan persahabatan. Tria menuliskan seorang sahabat yang dianggap lebih cantik, pintar, dan sholehah, tetaplah seorang manusia biasa yang juga punya kesalahan. Kecewa akan persahabatan, dinarasikan Tria dengan sangat manusiawi.

Bab per bab mengalir dengan lancar, hingga pada satu titik, saya merasa bahwa novel ini merupakan kisah nyata sang penulis. Dan, itu diakui sang penulis yang menyatakan ide cerita muncul ketika ia bermimpi didatangi sosok Aki tercintanya, yang membawa sebuah buku besar dan meletakkannya di atas tangannya. Sosok Opa dan Eyang dalam cerita ini, juga merupakan cerminan dari dua kakek Tria, yang menjadi figur istimewa dalam perjalanan hidup penulis yang lahir dan besar di Bandung itu.

Akhir cerita yang bahagia, menjadi penutup yang diharapkan para pembaca novel ini. Novel yang layak layak baca ini.

No comments: