Thursday, April 08, 2010

Urusan Jodoh yang Susah-susah, Gampang


Biro Jodoh Khusus Kaum Elite
(The Marriage Bureau for Rich People)

Penulis : Farahad Zama
Diterbitkan oleh : M-Pop (Kelompok Penerbit Matahati, www.penerbitmatahati.com)
Desain sampul: Anne Marianne
Penerjemah : Rinurbad
Penyunting : Lulu Fitri Rahman
Korektor : Tendy Yulianes
Tata Letak : MAB
ISBN : 9786029625509
Kategori : Asian Fiction
Karakter : Mr. Ali, Mrs Ali, Aruna, Ram, Rehman
Literary Awards : Melissa Nathan Award for Comedy Romance (2009), Richard & Judy and Daily Mail book of the month, Best Published Fiction at the Muslim Writers Awards.

Sinopsis : Apa yang dilakukan orang yang mahir melihat peluang ketika masa pensiun tiba?
Membuka biro jodoh, tentunya. Dengan menarik bayaran lima ratus rupee, Mr Ali membuat iklan, mencetak daftar calon pengantin, dan berusaha keras mencarikan jodoh untuk para kliennya. Dan segera saja bisnis yang dirintis Mr. Ali itu berkembang, berkat dukungan Mrs. Ali yang gigih dan asistennya yang ulet, Aruna.

Mr Ali bertemu dengan macam-macam individu dan orangtua yang memercayainya untuk mencarikan jodoh terbaik. Meski banyak kliennya yang pulang dengan gembira, Mr. Ali tidak menyadari bahwa asistennya sendiri, Aruna, menyimpan rahasia yang mengoyak hati.

Berlatar Vizag, India, kota pantai yang penuh warna, novel ini menjadikan kerasnya perjuangan mencari cinta sejati tampak begitu indah dan masuk akal.

Ulasan :
Urusan perjodohan bisa dibilang susah, susah, gampang. Ada yang gampang saja menemukan jodohnya, begitu bertemu dengan pasangannya, cocok dan tidak perlu diributkan dengan berbagai masalah, langsung menikah. Tak sedikit juga yang mengalami jalan panjang berliku untuk bertemu dengan bakal pasangan hidupnya. Sudah susah menemukan jodohnya, masih dipersulit pula untuk urusan menikah, misalnya urusan bibit, bebet, bobot, begitu istilah di Indonesia.

Karena kesulitan itu, tak sedikit orang yang menggunakan perantara atau pihak lain, untuk mencari jodohnya. Ada yang menggunakan mak comblang atau biro jodoh. Bisa dibilang, hampir di seluruh penjuru dunia, pasti ada mak comblang atau biro jodoh.

Urusan perjodohan inilah, yang menjadi topik sentral dalam novel pertama karya penulis India yang bermukim di New York, Farahad Zama. Di India, rupanya urusan perjodohan bisa dikatakan sulit. Misalnya saja, pihak calon pengantin perempuan harus menyerahkan mas kawin sesuai dengan permintaan pihak calon pengantin pria, yang kadang-kadang tak masuk akal jumlahnya. Belum lagi masalah kasta dan adat istiadat yang kaku. Untuk urusan kasta, misalnya saja kasta Brahmana, selain tidak bisa sembarangan menikah dengan kasta waisya, sudra dan pariya, juga dilihat kasta Brahmana seperti apa calon pengantin perempuannya, apakah mereka berasal dari keluarga kaya atau Brahmana miskin ?

Untuk hal seperti itulah, biro jodoh Mr Ali, ada. Bersama Aruna, asistennya yang cekatan, Mr Ali mencari jodoh yang terbaik bagi kliennya. Ada yang berhasil, ada juga yang tak cocok dengan jodoh yang dicarikan biro jodoh Mr Ali.

Cerita awalnya terasa membosankan karena lebih banyak membahas tentang tokoh-tokoh sentral dan proses berdirinya biro jodoh Mr Ali. Mulai mengalir dan terasa hidup, ketika klien-klien biro jodoh berdatangan dan membawa permasalahan perjodohan mereka. Berbekal pengalamannya sebagai pria yang telah menikah selama bertahun-tahun dan orangtua yang sudah makan asam garam kehidupan, Mr Ali berusaha mencarikan jodoh yang sepadan bagi kliennya.

Novel ini semakin membuat pembacanya penasaran dengan kelanjutan cerita, saat Aruna, asisten Mr Ali yang cekatan, terlibat masalah percintaan dengan klien biro jodoh Mr Ali. Bagi penyuka cerita romantis, mungkin bagian inilah yang ditunggu-tunggu. Cerita ala Cinderella, namun sarat dengan makna hidup. Di bagian cerita ini, pembaca disuguhkan bagaimana proses perjodohan dan pernikahan ala kasta Brahmana.

Tak hanya cerita romantis, novel ini pun bercerita tentang politik lewat tokoh Rehman, putra Mr Ali. Meski pandai mencarikan jodoh untuk kliennya, urusan perjodohan Rehman ternyata membuat pusing kepala Mr Ali. Sebenarnya, tidak sulit mencari calon istri buat Rehman, karena sebagai seorang muslim, Mr Ali tidak mempermasalahkan kasta dan mas kawin, namun pandangan politik Rehmanlah yang membuat Mr dan Mrs Ali, mengkhawatirkan masa depan Rehman.

Selain itu, banyaknya literatur mengenai India yang disuguhkan penulis, membuat novel ini terasa lengkap. Sebagai penulis, Farahad Zama sukses menawan pembacanya lewat novel perdananya ini, yang telah memberikannya penghargaan seperti Melissa Nathan Award for Comedy Romance (2009), Richard & Judy and Daily Mail book of the month, Best Published Fiction at the Muslim Writers Awards.

Bintang : ****

No comments: