Monday, January 11, 2010

The Girl Who Played with Fire


Penulis : Stieg Larsson
Penerjemah : Nurul Agustina
Penyunting : Nur Aini
Proofreader : Emi Kusmiati
Desain sampul : Tyo
Penerbit : Qanita
Cetakan : I, Desember 2009
Tebal: 904 halaman, 20,5 cm
Kategori : Fiksi/Novel Terjemahan/Kriminal/Misteri

Akar dari sebuah persamaan adalah sebuah bilangan yang jika dimasukkan ke dalam persamaan akan mengubah persamaan menjadi sebuah identitas. Akar tersebut dikatakan memenuhi persamaan. Memecahkan sebuah persamaan sama saja dengan mencari semua akar-akar persamaan tersebut. Sebuah persamaan yang selalu benar, untuk berapa pun nilai variabel yang ada di dalamnnya, disebut sebuah identitas.(Modus Terminator, 24.iii-8.iv)


Identitas. Ya, identitas Lisbeth Salander mulai terkuak di buku kedua Stieg Larsson, penulis Swedia, yang berjudul The Girl Who Played With Fire. Tapi jangan berharap identitas tersebut dikemukakan diawal-awal cerita, pembaca akan diajak dulu bermain-main dengan matematika, yang sangat diminati Salander, gadis introvert, yang membantu jurnalis investigasi, Mikael Blomkvist, dengan keahliannya sebagai hacker, pada buku pertama The Girl With The Dragon Tattoo.

Jika pada buku pertama, Salander dengan tatto naganya, hanya mendapat porsi sedikit, meski mengambil judul The Girl With The Dragon Tattoo, di buku kedua ini, Lisbeth Salander menjadi fokus cerita. Selain, tokoh-tokoh pendukung dalam cerita, yang tidak hanya sekedar tempelan, tetapi mendapat porsi cerita yang cukup penting, dan menjadikan cerita The Girl Who Played With Fire ini, menjadi satu kesatuan yang utuh.

Di buku kedua dari trilogi Millennium ini, Steig semakin piawai membetot perasaan pembaca untuk menuntaskan bab demi bab novel setebal 904 halaman ini. Seperti pada buku pertama, Steig tidak membiarkan pembacanya bertanya-tanya tentang sesuatu hal. Misalnya saja, tentang badan intelejen Swedia, yang disebut dengan Sapo, Steig memaparkannya dengan runtun dan jelas. Begitu pun, dengan kecanggihan-kecanggihan teknologi, yang sepertinya menjadi ciri khas novel karya Steig Larsson ini.

The Girl Who Played With Fire yang menjadi buku juara pilihan Goodreaders 2009 untuk kategori mistery thriller, bisa dikatakan novel yang ditulis dengan hasil riset yang matang, ketajaman dan kejelian dari seorang wartawan yang handal, profesi Steig sebelum menjadi penulis buku.

Jadi penasaran, apakah dalam buku ketiga nanti, Camilla Salander, yang turut menyemarakkan novel ini, mendapat porsi lebih banyak lagi, sehingga identitas Lisbeth Salander semakin jelas !

Sinopsis :
Dua orang jurnalis yang menyelidiki industri perdagangan wanita di Swedia ditemukan tewas. Mayat mereka ditemukan dengan lubang besar di kepala mereka. Bjurman, wali Lisbeth Salander, ditemukan terbunuh di apartemennya.

Sidik jari yang ditemukan di senjata pembunuh ketiga orang itu mengarah pada satu orang : Lisbeth Salander.

Sekali lagi Mikael Blomkvist, wartawan kriminal, dan Lisbeth Salander, si gadil bengal ahli hacking, bertemu dengan kasus yang mengancam hidup mereka. Hanya Blomkvist yang percaya Salander tidak bersalah. Sementara Salander harus bersembunyi, Blomkvist berupaya menemukan bukti-bukti yang bisa membersihkan nama rekannya.

Tak mereka sangka, penyelidikan membawa mereka terlibat dalam sebuah konspirasi besar yang melibatkan banyak pihak, termasuk badan intelejen Swedia. Bahkan, mereka menemukan rahasia kelama yang berhubungan dengan masa lalu Salander.

Kedua pasangan detektif itu harus mengungkap kebenaran sebelum orang-orang yang tak ingin rahasia itu terbongkar berhasil menemukan dan membungkam Salander...untuk selamanya.

No comments: